Tafsir Ayat-ayat Allah SWT


BAB I
PENDAHULUAN
   
     Menurut H.M. Quraish Shihab, di dalam Alquran kata Allah terulang  sebanyak 2698 kali,1  dan mengetahui-Nya dengan penuh keyakinan termasuk salah satu hal yang wajib dilakukan setiap manusia.2
    
     Kajian terhadap masalah ketuhanan sudah demikian lama dilakukan orang. Kajiannya sudah demikian jauh dan mendalam. Dan atas dasar ini pula tidaklah mengherankan jika kata tentang Allah demikian banyak disebutkan dalam Alquran. Berbagai hal yang terkait dengan Allah mulai dari sifat- sifat-Nya, perbuatan-Nya, cara mempercayai-Nya dan sebagainya banyak dijumpai dalam Alquran.
     Allah adalah Zat Yang Maha Tinggi, Maha Mulia dan Maha Kuasa. Zat Pencipta seluruh alam, langit dan bumi, matahari dan bulan, dan seluruh yang ada. Dia adalah yang wajibul wujud, yang sudah pasti ADA, yang mustahil tak ada.
















__________________________________
1 HM.. Quraish Shihab, Menyingkap tabir Ilahi, (Jakarta : Lentera Hati,1998) cet.I, hal.4.
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian
     Menurut keterangan Raghib orang Isfahan, kalimat ALLAH itu  adalah perkembangan dari kalimat Al-Ilah. Yang dalam bahasa Melayu kuno dapat kesimpulan atau diartikan Dewa atau Tuhan, mereka pakai kata jama’, yaitu Al-ALIHAH. Tetapi pikiran murni mereka telah sampai kepada kesimpulan bahwa dari tuhan- tuhan dan dewa- dewa yang mereka katakan banyak itu hanya SATU jua Yang Maha Kuasa, Maha Tinggi, Maha Mulia. Maka untuk itu mereka pakai kalimat ILAH, supaya lebih khusus kepada Yang Maha Esa, mereka cantumkan di pangkalnya ALIF dan LAM (alif lam ta’rif), yaitu AL-ILAH. Lalu mereka buang huruf hamzah yang di tengah, AL-ILAH menjadi ALLAH. Dengan menyebut Allah , yang mereka maksud tiada lain melainkan Zat Yang Maha Esa. Tiada satu berhalapun  yang mereka namai Allah.2
            Sekian banyak ulama yang berpendapat bahwa kata Allah tidak terambil dari satu akar kata tertentu, tetapi ia adalah nama yang menunjuk kepada Dzat yang wajib wujudnya, yang menguasai seluruh hidup dan kehidupan yang kepada-Nya seharusnya seluruh makhluk mengabdi dan bermohon.3

2 Mahmud Yunus.Tafsir Quran Karim(Jakarta : PT.Mahmud Yunus.2006) Cet-74.hal 2
3 Dr M.Quraish Shihab,Tafsir al-Misbah Juz I,(Tangkerang: Penerbit Lentera Hati,2007) hlm.18





Tapi banyak ulama berpendapat bahwa kata Allah asalnya
adalah (إله ) Ilah, yang dibubuhi huruf alif dan lam, dan dengan demikian Allah merupakan nama khusus, karena itu tidak dikenal bentuk jamaknya. Sedang Ilah adalah nama yang bersifat umum dan yang dapat berbentuk jamak (plural). Alihah (الهه ) dalam bahasa Inggris baik yang bersifat umum  maupun khusus, keduanya dapat diterjemahkan dengan tuhan, tapi cara penulisannya dibedakan. Yang bersifat umum ditulis huruf kecil god (tuhan) dan yang bermakna khusus ditulis huruf besar God (Tuhan).
      Sementara ulama berpendapat bahwa kata Ilah yang darinya terbentuk kata Allah, berakar dari kata (الالهه ) al-Ilahah, (الالوهه ) al-uluhah, dan (الالوهيه ) al-uluhiyah yang kesemuanya menurut mereka bermakna ibadah dan penyembanhan, sehingga Allah secara harfiyah bermakna yang disembah. Ada juga yang berpendapat bahwa kata tersebut berakar dari kata (اله ) alaha dalam arti mengherankan atau menakjubkan karena segala perbuatan dan atau ciptaan-Nya menakjubkan.4

B.     Tafsir Ayat – Ayat tentang Allah dan Sifat-Nya
A.  Kandungan Ayat Q.S. al-Hasyar :22 - 24

هُوَ اللَّهُ الَّذِي لا إِلَهَ إِلا هُوَ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ

Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, Dia-lah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.(Q.S.al-Hasyr : 22)
________
4 Ibid .hlm.18
      Ayat ini menjelaskan bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah, dan setiap orang yang menyembah selain Dia seperti tumbuh-tumbuhan, batu, berhala, atau raja adalah batal. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu yang tampak di jagad raya baik yang tampak maupun yang tidak tampak, serta tidak ada satu yang di langit dan di bumi ini yang lepas dari  pengetahuan Tuhan. Allah memiliki rahmat yang amat luas yang menjangkau seluruh ciptaan-Nya. Allah Maha Pengasih di dunia dan akhirat serta pada keduanya.
Menurut para ulama tafsir bahwa pada  ayat 22 surat al- Hasyar paling kurang berisi tiga penegasan, yaitu pertama tentang sebutan Allah sebagai Tuhan dalam Islam, kedua tentang sifat al-Rahman, dan ketiga tentang sifat al-Rahim bagi Allah SWT.
Para  ulama pada dasarnya sepakat bahwa Allah adalah nama bagi Tuhan dalam Islam, dan di dalam nama Allah tersebut terhimpun seluruh sifat-Nya yang agung. Dengan demikian jika disebut nama Allah, maka seluruh sifat agung ada pada diri-Nya, sedangkan jika disebut salah satu sifat seperti al-rahman, al-rahim dan seterusnya tidaklah menghimpun seluruh sifat-Nya. Kata Allah mempunyai kekhususan yang tidak dimiliki oleh kata selainnya; ia adalah kata yang sempurna huruf- hurufnya, sempurna makna serta memiliki kekhususan yang berkaitan dengan rahasianya, sehingga ulama mengatakan kata itulah yang dinamai Ismullah al- A’zam ( nama Allah yang paling mulia), yang bila diucapkan dalam doa, Allah akan mengabulkannya.
Selanjutnya mengenai al-rahman dan al-rahim adalah dua nama Allah yang dominan, karena itu dua nama inilah yang ditempatkan menyusul sebutan nama Allah.Itulah sebabnya sehingga Nabi Muhammad SAW melukiskan setiap pekerjaan yang tidak dimulai dengan bismillahirrahmannirrahim adalah buntung, hilang berkatnya.
Orang yang mempercayai Allah sebagai yang memiliki sifat al-rahman dan al-rahim tersebut akan memiliki implikasi psikologi yang mendalam. Orang tersebut akan kuat batin dan jiwanya, sehingga ia tidak pernah merasa takut menghadapi hidup dengan berbagai percobaan ini. Dengan demikian kepercayaan kepada sifat  ar-rahman dan ar-rahim ini akan menimbulkan sifat optimis.
هُوَ اللَّهُ الَّذِي لا إِلَهَ إِلا هُوَ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلامُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُ سُبْحَانَ اللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ
Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala keagungan, Maha Suci, Allah dari apa yang mereka persekutukan. ( Q.S.al_Hasyr :23)
   
       Ayat ini menjelaskan bahwa Allah adalah satu- satunya Penguasa terhadap apapun juga. Dialah yang menggerakkan segala sesuatu tanpa ada yang mampu menghalangi dan menolaknya. Dia terhindar dari segala sesuatu yang tercela dan hal- hal yang menunjukkan kekurangan.5
______________
5 Ahmad Mushthafa al- Maraghi, Tafsir al- Maraghy Jilid X, (Beirut : Dar al-Fikr,tp.th)hlm.58
      Al-Quddus adalah menunjukan kesempurnaan kerajaan-Nya, sekaligus menampik adanya kesalahan, pengrusakan atau kekejaman dari-Nya, karena kekudusan seperti ditulis AlBiqa’iy dalam tafsirnya “Nazem addurar” sebagaimana dikutip H.M. Quraish Shihab adalah kesucian yang tidak meneriman perubahan, tidak disentuh oleh kekotoran, dan terus menerus terpuji dengan langgengnya sifat kekudusan itu.6
هُوَ اللَّهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ لَهُ الأسْمَاءُ الْحُسْنَى يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ
 وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
     Berkenaan dengan ayat tersebut, al-Maraghi mengatakan Dia-lah Allah yang menciptakan segala sesuatu dan menampakkannya di alam  jagad raya berdasarkan sifat yang dikehendaki-Nya. Dialah Allah yang memiliki Asma’ al-Husna dan tidak ada satupun yang dapat menyamai-Nya.
     Jabir bin Zaid berkata ”Nama Allah SWT yang teragung (al-Ismul A’zham) adalah Allah,” karena kedudukan ayat ini.7
 __________
6 H.M.Quraish Shihab,hlm.27-28
7 Prof.DR.Wahbah az-Zuhaili, Tafsir al- Munir Juz 27&28 (Jakarta:Gema Insani,2014) hlm.488
   

Selanjutnya dalam surat ar- Rum ayat 27 – 28 Allah berfirman:
uqèdur Ï%©!$# (#ätyö7tƒ t,ù=yÜø9$# ¢OèO ¼çnßÏèムuqèdur Ücuq÷dr& Ïmøn=tã 4 ã&s!ur ã@sVyJø9$# 4n?ôãF{$# Îû ÏNºuq»uK¡¡9$# ÇÚöF{$#ur 4 uqèdur âƒÍyèø9$# ÞOÅ3ysø9$# ÇËÐÈ   z>uŽŸÑ Nä3s9 WxsV¨B ô`ÏiB öNä3Å¡àÿRr& ( @yd Nä3©9 `ÏiB $¨B ôMs3n=tB Nä3ãZ»yJ÷ƒr& `ÏiB uä!%Ÿ2uŽà° Îû $tB öNà6»oYø%yu óOçFRr'sù ÏmŠÏù Öä!#uqy öNßgtRqèù$sƒrB öNà6ÏGxÿŠÏx. öNä3|¡àÿRr& 4 y7Ï9ºxŸ2 ã@Å_ÁxÿçR ÏM»tƒFy$# 5Qöqs)Ï9 šcqè=É)÷ètƒ ÇËÑÈ  
27. dan Dialah yang menciptakan (manusia) dari permulaan, kemudian mengembalikan (menghidupkan)nya kembali, dan menghidupkan kembali itu adalah lebih mudah bagi-Nya. dan bagi-Nyalah sifat yang Maha Tinggi di langit dan di bumi; dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
28. Dia membuat perumpamaan untuk kamu dari dirimu sendiri. Apakah ada diantara hamba-sahaya yang dimiliki oleh tangan kananmu, sekutu bagimu dalam (memiliki) rezeki yang telah Kami berikan kepadamu; Maka kamu sama dengan mereka dalam (hak mempergunakan) rezeki itu, kamu takut kepada mereka sebagaimana kamu takut kepada dirimu sendiri? Demikianlah Kami jelaskan ayat-ayat bagi kaum yang berakal.

      Selanjutnya jika tiga ayat surat al-Hasyr  dihubungkan dengan surat ar-Rum dijumpai keserasian yang indah. Ayat tersebut menjelaskan ayat yang lain. Ayat surat al-Hasyr menjelaskan tentang sifat-sifat Tuhan, sedang ayat surat ar-Rum menjelaskan tanda-tansa sifat Tuhan tersebut..
         Di antara hal yang menarik dari surat al-Hasyr ini adalah dijumpai persamaan antara ayat pembuka dan penutup.Pada ayat pertama dijumpai ayat yang berbunyi :
yx¬7y ¬! $tB Îû ÏNºuq»yJ¡¡9$# $tBur Îû ÇÚöF{$# ( uqèdur âƒÍyèø9$# ÞOŠÅ3ptø:$# ÇÊÈ  
telah bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan bumi; dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
            Sedangkan pada ayat penutup berbunyi :
uqèd ª!$# ß,Î=»yø9$# äÍ$t7ø9$# âÈhq|ÁßJø9$# ( ã&s! âä!$yJóF{$# 4Óo_ó¡ßsø9$# 4 ßxÎm7|¡ç ¼çms9 $tB Îû ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur ( uqèdur âƒÍyèø9$# ÞOŠÅ3ptø:$# ÇËÍÈ  
24. Dialah Allah yang Menciptakan, yang Mengadakan, yang membentuk Rupa, yang mempunyai asmaaul Husna. bertasbih kepadanya apa yang di langit dan bumi. dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
      Rasululullah Saw bersabda :
       إن لله تسعة وتسعين اسما مائة إلا واحدا من أحصاها دخل الجنة      
Artinya :”Sesungguhnya Allah SWT memiliki sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu. Barangsiapa menghapalnya, memahami dan menghayatinya, maka ia masuk surga.8
          Hal yang menarik ini dapat dipahami bahwa segala sesuatu yang dilakukan manusia pada akhirnya agar ditujukan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan cara demikian manusia akan berada dalam kekuasaan-Nya yang akan dijamin keselamatan, kedamaian , perlindungan, kasih sayang dan sebagainya.



__________
8  M. Bin Ismail Abu Abdillah Bukhari al- Ja’fy.Jami’us Shahih Muhtashir (Beirut : Dar Ibn Kasir .1987) hlm. 981


1.      Kandungan Pendidikan
      Uraian mengenai keimanan kepada Allah memiliki hubungan  yang erat dengan pendidikan Islam, sebagai berikut :
a.       Dilihat dari kedudukannya, keimanan kepada Allah dan segala yang berkaitan dengannya menjadi materi utama pendidikan Islam, juga dapat menjadi dasar bagi perumusan tujuan pendidikan Islam, dasar penyusunan kurikulum dan aspek- aspek pendidikan lainnya. Di kalangan ahli pendidikan disepakati bahwa mata pelajaran tentang keimanan termasuk mata pelajaran pokok dalam pendidikan Islam. Selanjutnya tujuan pendidikan dalam Islam juga harus berkaitan dengan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah dalam arti yang seluas- luasnya.
b.      Dilihat dari segi fungsinya, keimanan kepada Allah berfungsi mendorong bagi upaya meningkatkan di bidang pengembangan ilmu pengetahuan. Hal ini dapat dipahami dari keharusan orang- orang yang beriman agar memperkuat keimanannya dengan dalil- dalil baik yang bersifat nakli (Alquran dan al-Hadis), maupun dalil akli yang dibangun dari argumentasi rasional.Keimanan kepada Allah tidak boleh didasarkan kepada ikut-ikutan atau taqlid. Di dalam surat al- Mujadalah 58 : 11, Allah SWT  menjanjikan akan mengangkat derajat seseorang yang memiliki keimanan yang diperkuat dengan pengetahuan.9

___________
9 Dr. H.Abuddin Nata,MA,Tafsir ayat- ayat Pendidikan,(Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada,2002)hlm.74




BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
1.      Dilihat dari kedudukannya, keimanan kepada Allah dan segala yang berkaitan dengannya menjadi materi utama pendidikan Islam, juga dapat menjadi dasar bagi perumusan tujuan pendidikan Islam, dasar penyusunan kurikulum dan aspek- aspek pendidikan lainnya
2.      Dilihat dari segi fungsinya, keimanan kepada Allah berfungsi mendorong bagi upaya meningkatkan di bidang pengembangan ilmu pengetahuan


B.     PENUTUP
     Demikianlah makalah ini disusun, penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini terdapat banyak kekurangan , oleh karena itu kritikan dan masukan yang bersifat konstruktif sangat penulis harapkan terutama dari dosen pembimbing, demi kesempurnaan makalah yang penulis susun di masa yang akan datang. Atas masukan dan kritik penulis ucapkan terima kasih.








DAFTAR PUSTAKA
al- Ja’fy, M. Bin Ismail Abu Abdillah Bukhari. 1987.Jami’us Shahih  
    Muhtashir .Beirut : Dar Ibn Kasir .
al- Maraghi, Ahmad Mushthafa, tp.th Tafsir al- Maraghy Jilid X, (Beirut : 
    Dar    al-Fikr,
az-Zuhaili, Wahbah. 2014.Tafsir al- Munir Juz 27&28 .Jakarta:Gema Insani.
Depag RI. 1985.Alquran dan Terjemahnya. Jakarta : Proyek Pengadaan Kitab  
    Suci Alquran
Hamka. 1982.Tafsir Al- azhar Juzu’ I. Jakarta : Pustaka Panjimas
Nata,Abuddin.2009. Tafsir ayat- Ayat Pendidikan ( Tafsir Al- Ayat al-Tarbawy ).
    Jakarta :Raja Grafindo Persada

Shihab, Quraish. 1998.Menyingkap tabir Ilahi. Jakarta : Lentera Hati.
Shihab, M.Quraish, 2007.Tafsir al-Misbah Juz I Tangkerang: Penerbit
    Lentera Hati

Shaleh,Q., Dahlan,A.dkk.2001.Asbabun Nuzul.Bandung : Penerbit Diponegoro.




Belum ada Komentar untuk "Tafsir Ayat-ayat Allah SWT"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel